Setiap orang mungkin saja memiliki impian. Impian untuk meraih sesuatu. Akan tetapi, impian itu tidak bisa berjalan sendiri. Ia harus disertai doa dan usaha.

Pun begitu dengan saya. Dalam kaitannya dengan kegiatan menulis, Salah satu impian saya adalah memiliki buku tunggal. Selama ini, karya-karya saya masih termuat dalam antologi bersama, baik itu puisi, cerita anak, dan tulisan ilmiah.

Kehadiran Covid-19 ternyata membawa hikmah tersendiri buat saya. Saya bisa mengikuti kegiatan Pelatihan Sagusabu Daring 1 yang diadakan oleh Media Guru. Kegiatan pelatihan menulis ini sebenarnya sudah pernah diadakan di Lampung, tempat saya tinggal. Akan tetapi, karena situasi yang tidak memungkinkan, saya tidak bisa mengikutinya.

Setelah mengikuti pelatihan tersebut, semangat menulis saya pun lebih meningkat. Ditambah lagi, dengan adanya Tantangan Menulis Gurusiana, disiplin menulis jadi terjaga. Hasilnya, tentu saja tulisan saya makin bertambah jumlahnya. Meskipun, secara kualitas, saya masih harus terus belajar. Bukankah belajar itu tak mengenal kata berhenti?

Singkat cerita, saya pun mengirimkan puisi-puisi untuk dijadikan sebuah buku kumpulan puisi. Buku tersebut saya beri judul “Narasi Semesta.” Saya berharap, buku itu dapat segera tercetak. Terima kasih, Pak Mohammad Ihsan, Mas Eko Prasetyo, yang telah memberikan jalan dan motivasi tiada henti. Juga Mbak Rifqi Risnadyatul Hudha, selaku editor. Semoga pula, setelah buku kumpulan puisi ini lahir, akan lahir buku-buku saya berikutnya. Tabik.

Bandarlampung, 14072020

#TantanganGurusiana

#Tantangan Menulis Hari ke-69